Saturday 16 August 2008

But, the Star is Fallin’ Down

*Wednesday, 23 July’08 / 18.48

Sodara-sodari, saya yakin setiap dari kita punyak sinar masing-masing dalam diri. Sinar ntu bukan cuma menarik dan membuat nyaman orang lain saat bersama kita, pi juga membuat nyaman diri kita sendiri.

Binun toh?

Okkeh. Saya jelaskeun contohnyah.

Begini. Kamu punyak suatu kelebihan, entah itu apa, yang membuat kamu menarik diantara orang-orang disekitar kamu. Misalnya, mungkin kamu jago ngelucu, jago bahasa Inggris, jago MTK, jago nyari temen baru, jago masak, jago sastra en jago-jago laennyah (asal bukan ayam jago ajah). Sehingga kemudian kemenarikan kamu itu membuat kamu diterima orang banyak. Hampir setiap orang nyaman berada di dekat kamu. Dan, kamu nyaman dengan semua itu.

Okkeh.

Jadi, kemenarikan itulah yang saya sebut sebagai sinar. Sinar milik kamu-milik kita masing masing-yang membuat kita dan orang lain nyaman dengan diri kita.

Sinar yang selalu membuat nyaman, meski kamu-kita maksudnyah-lagi bahagia atau sedih sekalipun.

Dan roda hidup berputar.

Entah kenapa, sinar dalam diri saya luruh perlahan... Membuat hari-hari saya ndak nyaman. Membuat diri saya ndak nyaman.

Apa itu?

Apa yang terjadi?!

Saya akui, saya adalah orang yang butuh suatu pengakuan. Pi, saya tidak gila terhadap penghargaan loh. Itu lain halnya dengan pengakuan...

Dan, sodara-sodari tauk? Saya, butuh itu.

But now da star is fallin’ down

And I still can’t take back it tu my place.

Forgive me, darl.

Do you know?

It’s hurt me so.

Huaaaaaaah!

sign. ‘rKNz Louphingisme

0 comment: